Acknowledge :
......"Mahasiswa merupakan agent of changes, dimana pada Era Globalisasi ini kita harus benar-benar dipersiapkan untuk mampu menghadapi dan menjawab berbagai tantangan yang muncul.
Pertanyaannya “Bagaimana caranya ?” Tentunya dengan belajar dan belajar. Terlepas dari ini semua kita juga harus mulai menggembleng diri untuk siap terjun dalam masyarakat umum nantinya, demi terwujudnya Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Darimanakah semua ini dapat diperoleh ?”. Tentunya Organisasi salah satu jawaban yang paling tepat ! Karena dengan ber-Organisasi banyak nilai tambah yang kita peroleh, yang munkin tidak kita dapat di bangku kuliah. Harapannya kita tidak hanya menjadi Mahasiswa Kupu-Kupu (Kuliah pulang), tidak juga hanya Kura-kura (Kuliah rapat) saja. Tetapi adanya sebuah kesinambungan antara kedua hal ini ! Ahhirnya, satu hal yang perlu diingat " Belajar adalah tugas utama kita sebagai kader-kader masa depan bangsa", tetapi akan terasa hambar tanpa adanya aktivitas berguna lainnya."by: Ketut Armawan
(c'Awan)
Selayang Pandang Dema FKIP
"Menjadi mahasiswa adalah kesempatan. Masuk organisasi adalah pilihan. Ya, dari sekian anak negeri ini yang lulus dari Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) hanya sebagian kecil yang meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi. Oleh karena itu, besar harapan masyarakat terhadap kaum muda yang bergelut dengan dunia intelektual ini.
Fenomena mahalnya biaya pendidikan, menuntut mahasiswa untuk menyelesaikan study tepat waktu. Sehingga segala energi dikerahkan untuk mengondol gelar sarjana/diploma sesegera mungkin. Tak ayal lagi tren study oriented mewabah di kalangan mahasiswa.
Tapi apakah cukup dengan hanya mengandalkan ilmu dari perkuliahan dan indeks prestasi yang tinggi untuk mengarungi kehidupan pasca wisuda? Ternyata tidak. Dunia kerja yang akan digeluti oleh alumnus perguruan tinggi tidak bisa diarungi dengan dua modal itu saja. Ada elemen yang lebih penting, yakni kemampuan soft skill. Kemampuan ini terkait dengan kemampuan berkomunikasi dan bahasa, bekerja dalam satu team, serta kemampuan memimpin dan dipimpin.
Kapabilitas soft skill ini tidak diajarkan lewat bangku kuliah. Namun, bisa didapatkan melalui organisasi-organisasi mahasiswa, baik itu Organisasi Intra Kampus seperti Dewan Mahasiswa (Dema), Unit Kegiatan Mahasiswa(UKM), Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala). Di dalam lingkungan Universitas Tridinanti Palembang sendiri memiliki cukup banyak organisasi kemahasiswaan."
Pada kepengurusan Dema FKIP Unanti yang pertama kali (Periode 2010/2011) hanya memiliki pengurus aktif berjumlah 12 Mahasiswa/i FKIP, yang diketuai oleh " Ketut Armawan ", Sekretaris " Noprial Rizky ", Bendahara " Panca Meydi ". Kemudian pada setiap Divisinya yaitu " Jonly Puadi, Taufik, Kevin, Ihsan, Nini Harti, Eka Susanti, Atika, Rini Kurniati, dan Maryani" Meskipun dengan jumlah kepengurusan yang minimum, namun tidak memudarkan semangat sahabat-sahabat ini untuk terus berpacu mencapai yang terbaik.
Acara Syukuran Berdirinya Dema FKIP
mari sahabat ku yang saya banggakan, tetaplah terus berpacu. Bersama kita BISA.
BalasHapus